Tuesday, January 15, 2019

Pengalaman Menginap di Ulun Ubud Resort Bali

Di akhir tahun 2018 kemarin, saya dan suami berkesempatan untuk menikmati liburan di kawasan Ubud, Bali. Salah satu penginapan yang kami pilih adalah Ulun Ubud Resort. Kami memesan resort ini melalui salah satu aplikasi booking hotel yang menawarkan harga promo. Selain aplikasi booking hotel, resort ini juga bisa dipesan melalui website resmi mereka di https://ulunubud.id/.


Ulun Ubud Resort berlokasi di Desa Sanggingan, 4,3 km dari Pasar Ubud dan Puri Ubud, serta 4,4 km dari Monkey Forest Ubud. Resort ini menawarkan pemandangan yang menghadap sungai Campuhan dan sawah berteras. Waktu tempuh dari Denpasar menuju resort ini sekitar 45 menit sampai dengan 1 jam menggunakan sepeda motor. Tidak sulit menemukan lokasi resort ini karena letaknya yang berada di sebelah kiri jalan, tepat di tikungan Jalan Raya Sanggingan. 


Bangunan Ulun Ubud Resort bergaya Bali modern dengan bebatuan lokal dan batu bata merah. Terdapat 33 kamar dan setiap kamar di resort ini memiliki balkon pribadi dengan pemandangan alam hijau tropis yang indah. Tipe kamar yang terdapat pada resort ini antara lain tipe Classic Suite, Deluxe Junior Suite, Deluxe Suite, Family Suite, Private Suite Pool, dan Honeymoon Suite. Fasilitas yang tersedia di setiap kamar resort ini cukup lengkap, mulai dari kamar mandi pribadi, TV kabel, toiletries (shampo, sabun mandi, sisir, body lotion, razor), bathrobes, slippers, wifi, telp, mini kulkas dan fasilitas free kopi dan teh, hairdryer, room service (untuk lunch dan dinner), laundri, housekeeping service dan safety deposit box. Selanjutnya, fasilitas umum lainnya juga terdapat fasilitas antar jemput bandara, welcome drink, yoga dan kolam renang. 


Pada saat sampai di Ulun Ubud Resort, saya dan suami langsung memarkirkan sepeda motor di halaman depan yang selantai dengan lobby dan resepsionis. Tempat parkir mobil maupun sepeda motor memang berlokasi di bagian depan resort ini. Setelah melakukan check in di resepsionis, kami diantarkan ke sebuah tempat di depan bar untuk dihidangkan welcome drink dan buah sambil menikmati pemandangan. Beberapa saat setelah itu, kami berjumpa dengan pasangan dari Jepang yang baru saja check-in dan menunggu welcome drink mereka diantarkan. Di bagian atas tempat kami menikmati welcome drink terdapat restauran yang bernama Dumogi Restaurant. Para tamu bisa memesan makanan di restoran ini dengan cara langsung datang ke restoran atau memesan melalui kamar. Selesai menikmati welcome drink dan buah yang disajikan, kami kemudian diantarkan oleh salah seorang pegawai resort ini untuk menuju kamar yang sudah kami pesan.




Saya dan suami menginap di kamar dengan tipe Honeymoon Suite. Kamar tipe ini ternyata terletak di paling ujung resort. Untuk menuju kamar, kami harus menuruni anak tangga yang terbuat dari bebatuan. Menurut informasi dari pihak hotel, kamar dengan tipe Honeymoon Suite ini merupakan kamar yang memiliki ukuran terbesar dengan fasilitas terlengkap di resort ini. Nama kamar untuk tipe Honeymoon Suite ini adalah Lotus. Kamar ini terletak persis di depan kolam renang. Untuk memasuki kamar, kita harus melewati pintu masuk di depan halaman atau teras kamar. Bangunan kamar berdinding permanen dan beratapkan sejenis rotan dengan lantai seperti granit. Di dalam kamar terdapat ruang tamu yang dikelilingi kaca yang bisa dibuka dan menghadap ke arah pemandangan hutan dan sungai. Kemudian di dalam kamar juga terdapat toilet dengan toiletries yang cukup lengkap. Bathtub ada di bagian luar kamar dengan pemandangan hutan namun bisa ditutup dengan gorden jika malam hari. Pada saat kami datang, bathtub sudah dihias oleh pihak hotel dengan petal rose yang cantik. Di bagian kasur juga terdapat hiasan berupa dua buah angsa yang dibuat dari handuk, petal rose dan setangkai mawar merah. Penerangan dalam kamar menggunakan lampu bertema warm sehingga menambah kesan romantis kamar tersebut. Fasilitas dalam kamar kami cukup lengkap seperti fasilitas yang sudah saya tuliskan pada bagian sebelumnya. Selain itu, kami juga mendapatkan free 2 chocolate blackcurant cake dan 2 botol softdrink. 







Di malam hari, saya dan suami mencoba untuk memanfaatkan fasilitas room service dengan memesan makan malam di Dumogi Restaurant melalui telp. Beberapa saat setelah memesan, makanan yang sudah kami pesan diantarkan oleh seorang pegawai resort/ restoran. Untuk rasa makanan yang kami pesan, menurut saya enak dan memuaskan. Keesokan paginya, kami memilih untuk sarapan di restoran, disana tersedia menu Indonesia dan western. Pada saat itu kami ingin memesan menu lndonesia, tapi sayang karena kami pergi ke restorannya agak kesiangan, menu Indonesia sudah habis dan yang masih ada hanya menu western. Sama dengan makanan yang kami pesan pada malam hari, rasa makanan yang kami pilih untuk sarapan juga enak. 



Selain saya dan suami, pagi itu kami juga berjumpa dengan beberapa tamu yang kebanyakan berasal dari luar Indonesia seperti warna negara Jepang, China dan Barat, kebetulan pada saat kami menginap disana seluruh kamar memang sudah full booked. Karena kami menginap di resort ini hanya untuk satu malam, maka setelah selesai sarapan, kami langsung menuju kamar dan menyempatkan diri untuk mengexplore resort ini sambil foto-foto sembari menunggu waktu untuk check out. 




Sekian, review pengalaman menginap saya dan suami di Ulun Ubud Resort yang berlokasi di Ubud, Gianyar, Bali. So far, dengan harga yang sudah kami bayar untuk menginap selama satu malam di resort ini, menurut saya sebanding dengan fasilitas, pelayanan, dan pemandangan yang kami dapat. Resort ini cocok untuk pasangan maupun keluarga yang ingin menghabiskan waktu liburan di Ubud. Namun sedikit catatan yang perlu diketahui bahwa resort ini tidak menggunakan fasilitas lift sehingga ketika ingin ke kamar dan mengitari area resort ini, kita harus menaiki dan menuruni anak tangga. Buat yang jarang olahraga atau orang tua mungkin akan sedikit ngos-ngosan untuk naik atau turun tangga tersebut. Selain itu, karena memang resort ini terletak di alam yang masih hijau, pada malam hari jangan terkejut ketika kita mendengar suara binatang seperti jangkrik atau cicak dan sejenisnya, tapi suara-suara ini tidak begitu mengganggu karena terdengarnya tidak setiap saat. Yang sedikit mengganggu pada saat malam hari hanya beberapa binatang yang suka dengan cahaya seperti laron yang bisa masuk ke dalam kamar. Waktu itu binatang ini sempat masuk melalui celah pintu yang terbuka dan sudah kami tutup menggunakan keset. Namun pada saat bangun tidur, ternyata kami menemui binatang-binatang tersebut berhasil masuk dan berkerumun pada benda-benda yang memancarkan cahaya di dalam kamar, misalnya saja tv dan lampu tidur, alhasil kami subuh itu harus mematikan lampu dan benda-benda lain yang memancarkan cahaya. Overall dari 1-5, saya memberi nilai 4.5 untuk resort ini.

No comments:

Post a Comment