Thursday, September 20, 2018

Wedding Preparation

Mempersiapkan pernikahan memang suatu hal yang menyenangkan, terutama mungkin bagi kebanyakan calon mempelai wanita. Namun gak sedikit juga calon mempelai pria yang sama excitednya dengan calon mempelai wanita. Beruntung gue mendapatkan calon yang sama excitednya dengan gue dalam mempersiapkan pernikahan kami. 

Persiapan pernikahan tentunya diawali dengan proses pencarian beberapa vendor yang kami perlukan dalam penyempurna acara pernikahan kami. Pencarian itu kami lakukan dengan meminta informasi dari keluarga, teman, hingga browsing melalui sosial media dan internet. Dari pencarian tersebut muncullah beberapa pilihan vendor sesuai dengan kriteria yang kami inginkan. Harapannya tentu yang sesuai antara budget dengan kualitas hasil dari jasa yang vendor tersebut berikan. 

Karena acara pernikahan ini kami adakan di Banjarmasin, tentu kebanyakan vendor yang kami cari berasal dari Banjarmasin. Buat para calon pengantin di luar sana, saran dari gue sih memang lebih enak jika menggunakan vendor yang berada satu wilayah dengan tempat acara kita dilaksanakan karena dapat mengehemat biaya yang harus kita keluarkan, misalnya saja biaya transportasi dan akomodasi jika kita harus mendatangkan vendor dari luar wilayah. Tapi It’s ok kalau memang kalian memiliki budget lebih untuk mendatangkan vendor dari luar wilayah, karena semua pilihan itu kembali lagi ke selera dan keinginan kedua calon pengantin dan keluarga. Pencarian vendor di Banjarmasin pada tahun 2018 ini sudah tidak begitu sulit karena semakin hari semakin banyak vendor-vendor baru dan berkualitas yang bermunculan. 

Hal pertama yang kami lakukan ketika tanggal pernikahan dan gedung telah ditentukan adalah mencari vendor untuk Makanan, Dekorasi, dan MUA. Untuk urusan makanan, sebenarnya gue sudah memiliki beberapa list catering yang gue dapat dari media sosial, tapi akhirnya gue memilih catering dari kenalan keluarga yang memang sudah pernah menangani catering pernikahan sepupu sebelumnya dan sesuai dengan budget, yait Catering Fananda. Untuk pilihan menu catering, gue hanya memilih catering dengan menu joglo karena sesuai kesepakatan kedua keluarga bahwa menu prasmanan akan dipersiapkan oleh pihak calon mempelai pria. Tantangannya disini adalah menyatukan dua vendor catering karena gue dan calon suami memilih vendor catering yang berbeda dengan pertimbangan masing-masing. Saran dari gue buat para calon pengantin di luar sana, pilih vendor catering yang kalian dan keluarga kalian cocok dengan rasa dan budget, kalau bisa sih satu vendor saja biar koordinasinya lebih mudah. 

Next untuk MUA dan dekorasi, sebenarnya di Banjarmasin ada beberapa vendor yang menurut gue dekorasinya bagus banget tapi gue kurang cocok sama make-upnya, begitu juga sebaliknya. Sedangkan untuk menghemat budget, menurut gue ada baiknya jika kita mengambil paket dekorasi dan make up pada satu vendor saja. Untuk yang punya budget lebih, sah-sah saja jika ingin memilih vendor yang tidak paketan. Akhirnya pilihan gue jatuh pada Glowing (Galery of Wedding) Banjarmasin. Menurut gue hasil make-up dari owner-nya Glowing ini merupakan salah satu yang terbaik dan cocok dengan selera gue, selain itu dekorasinya pun ok sesuai selera dan tentunya gue memilih paket yang sesuai dengan budget. Intinya, lagi-lagi semua keinginan kita harus disesuaikan dengan budget, kalau memang kalian para calon pengantin tidak keberatan untuk mengeluarkan uang sekian rupiah untuk hasil sesuai keinginan, sok atuh jalan terus aja. Karena pernikahan merupakan sesuatu yang sekali seumur hidup, pasti setiap calon pengantin menginginkan yang terbaik. Tapi ingat, kalau bisa jangan over budget

Setelah pencarian 3 (tiga) vendor yang paling utama tadi, selanjutnya barulah memilih vendor untuk dokumentasi. Di Banjarmasin pilihan gue jatuh kepada 2 (dua) vendor yang karakteristik hasil foto dan videonya sesuai dengan selera gue. Untuk urusan dokumentasi, calon suami menyerahkan sepenuhnya kepada gue. Namun pemilihan vendor ini tetap kami lakukan dengan berdiskusi berdua. Untuk foto, kami mempercayakannya kepada Delution Photography sedangkan untuk video kami mempercayakannya kepada Dedet Pictures. Kedua vendor ini menurut gue portfolionya bagus dan paket yang ditawarkan beragam dengan harga yang lumayan bersaing. Karena penasaran dengan kedua vendor ini, makanya gue akhirnya bersikeras menggunakan 2 (dua) vendor dalam dokumentasi gue. Karena menurut gue, pernikahan itu momen yang harus diabadikan sebaik mungkin. Salah satu cara mengabadikan momen tersebut ya dengan memilih vendor dokumentasi terbaik juga. 

Selanjutnya bagian yang tidak kalah penting adalah bagian mempersiapkan undangan dan souvenir pernikahan. Untuk vendor undangan gue menjatuhkan pilihan pada Omah Undangan yang berlokasi di Yogyakarta. Di Banjarmasin mungkin ada banyak vendor atau jasa percetakan yang melayani untuk desain dan pembuatan undangan, tapi sejauh ini gue belum menemukan vendor yang gue sreg antara desain dan harga. Begitu juga di Jakarta, gue belum sempat survei langsung ke Pasar Tebet, padahal disana terdapat banyak toko yang melayani jasa desain dan pembuatan undangan. Kebanyakan dari teman-teman gue pun sebenarnya membuat undangan di Pasar Tebet, tapi dengan memperhitungkan harga, ongkos kirim undangan dan waktu untuk survei langsung, akhirnya gue memilih Omah Undangan yang bisa dipesan melalui online. Selain itu ongkos kirimnya pun gak terlalu berbeda antara Jakarta dan Yogyakarta. Di Omah Undangan, kami juga sekalian memesan buku tamu, biar matching dengan undangan. 

Setelah menentukan vendor undangan dan buku tamu, tentu selanjutnya menentukan vendor untuk souvenir. Sebelum menentukan vendor mana yang akan gue pilih, gue sempat kebingungan karena ada berbagai macam souvenir yang menarik untuk dijadikan souvenir pernikahan misalnya pouch, madu, teh, mug, sendok dan garpu, frame, dan masih banyak lagi. Dalam memilih souvenir, gue dan calon suami mempertimbangkan aspek kegunaan souvenir oleh para tamu dan harga dari souvenir tersebut. Sempat berdikusi panjang dengan calon suami dan akhirnya pilihan kami (dibaca: pilihan gue yang disetujui oleh calon suami wkkwkk) jatuh pada mug. Setelah searching lewat fitur tag-nya instagram dan googling untuk kesekian kalinya, akhirnya gue menemukan 1 (satu) website pabrik souvenir mug yang waktu itu gue peroleh ketika browsing di kantor. Dari website mug tersebut, banyak info yang bisa gue dapat dan semakin meyakinkan gue. Sambil diskusi dengan calon suami, akhirnya gue putuskan untuk menghubungi kontaknya via whatsapp dan langsung dibalas pada waktu itu oleh adminnya. Gue mulai minta pricelist dan minta diskon (padahal waktu itu niatnya masih nanya harga aja, belum pasti pesan disana karena belum dapat kesepakatan dengan calon suami). Setelah dapat pricelist dan penawaran dari vendor ini, kemudian gue komunikasikan dengan calon suami, tektok-tektok, akhirnya kami sepakat untuk jadi memesan souvenir mug pada vendor ini, yaitu Mug_app. Lokasi pabriknya sendiri berada di Bogor (dekatlah dengan Jakarta) dan kami juga mendapat diskon karena jumlah pemesanan kami yang lumayan banyak. 

Vendor makanan, dekorasi, MUA, foto, video, undangan, dan souvenir sudah kami pilih. Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah memilih hiburan dan MC. Untuk urusan ini, gue serahkan sepenuhnya kepada calon suami. Karena dia punya banyak teman dan beberapa temannya itu punya kenalan dengan anak band, dia kemudian minta kontak band tersebut dan minta pricelist. Band yang kami hubungi berdasarkan rekomendasi dari teman tersebut adalah Bigbossband Official. Karena kami langsung cocok dengan harga, kami langsung booking band sekaligus minta carikan MC dari bandnya dan alhamdulillah untuk jumlah yang kami bayar sudah termasuk dengan biaya MC. 

Itulah sebagian cerita dari persiapan pernikahan gue dan calon suami pada waktu itu. Proses persiapan belum selesai sampai disitu saja. Setelah itu, masih banyak hal-hal yang harus didiskusikan berdua dan keluarga. Sungguh merupakan pengalaman yang menyenangkan dan lucu jika diingat-ingat karena semua diskusi yang kami lakukan tidak melulu sependapat dan ada juga perbedaan pendapat. Semua itu wajar karena dalam acara pernikahan, semua pihak baik dari kami berdua hingga keluarga sangat excited dan tentu menginginkan yang terbaik untuk acara pernikahan kami. 

Sekian.


No comments:

Post a Comment