Hallo semuanya, udah lama banget
gue gak nulis di blog ini. Kali ini gue mau sharing tentang pengalaman
backpacking bulan Juli yang lalu. Jadi ceritanya gue dan teman kantor gue, sebut
saja oknum C, iseng buat nyari tiket promo ketika ada Garuda Online Travel Fair
2017. Singkat cerita, akhirnya gue dan C berhasil dapat tiket promo dengan destinasi
Singapura pada tanggal 13-16 Juli 2017.
Sebelumnya, rencana gue dan oknum
C berangkat di bulan Juli ini hampir aja tertunda karena ada sedikit
permasalahan dengan paspor gue (baca cerita gue tentang paspor di tulisan gue
lainnya). Oleh karena itu gue dan C waktu itu sama sekali gak membuat itinerary
yang jelas sebelum dekat-dekat hari keberangkatan. Mulai dari tiket tempat
wisata yang ingin didatangi, penginapan, uang, dan transport kita urus pada
saat hari keberangkatan.
Perjalanan gue dan C tergolong
perjalanan yang kocak dan unforgettable karena kelakuan, tingkah, dan segala
macam kekonyolan yang kami lewati mulai dari drama sebelum keberangkatan sampai
hari-hari disana dan kepulangan kami kembali ke Jakarta.
Gue dan oknum C berangkat pada
hari kamis 13 Juli 2017 sepulangnya dari kantor pada jam 5 sore. Karena pesawat
kami harus take-off jam 6.30 WIB, gue dan C agak sedikit worry dijalan, takut ketinggalan
pesawat, tapi syukurnya jalanan menuju bandara waktu itu termasuk yang ramai
lancar. Kami tiba di bandara dan langsung bergegas untuk check-in dan menuju
pesawat yang sebenarnya sudah siap untuk berangkat dan hanya tinggal menunggu
beberapa penumpang yang belum masuk yang salah dua dari penumpang-penumpang
tersebut adalah gue dan C.
Perjalanan dari Jakarta menuju
Singapura ditempuh kurang lebih selama 1 jam 30 menit. Waktu di Singapura itu
satu jam lebih cepat dari Jakarta, ya satu waktu lah ya sama Banjarmasin dan
Bali nyehehe (abaikan). Kami tiba di terminal 3 Changi International Airport
sekitar jam 8.30 waktu setempat. Sesampainya di bandara kami langsung mengikuti
semua proses yang ada, mulai dari mengisi kartu kedatangan, masuk ke imigrasi, dan
yuhuuuuu backpacking kami pun dimulai!
Hal pertama yang kami lakukan
ketika sampai di Singapura adalah mengaktifkan simcard dan paket data. Di
bandara ada beberapa toko yang menawarkan simcard dengan berbagai pilihan paket
data selama kita berada di Singapura. Harga yang ditawarkan mulai dari 15 SGD
dengan paket data 15GB dan beberapa pilihan lainnya. Memang harga tersebut
tergolong lebih pricey dibandingkan ketika kita membeli simcard di 7 eleven
atau minimart lain di Singapura, tapi karena kami butuh ya lebih baik kami beli
saja daripada harus nyari-nyari lagi. Sebenarnya yang beli simcard tersebut
hanya oknum C karena gue sebelumnya sudah mengaktifkan paket data dengan
simcard Indonesia beberapa jam sebelum keberangkatan.
Singkat cerita setelah membeli
paket data, kami melanjutkan perjalanan malam itu menuju hostel yang telah kami
booking melalui Traveloka (bukan iklan loh ya). Kami menuju stasiun MRT Changi
yang kebetulan letaknya mudah ditemukan hanya dengan berjalan mengikuti penunjuk
arah “Train to City” dari terminal 3. Kami memutuskan untuk membeli EZ-link
card seharga 12 SGD dengan isi 7 SGD. Sebagai informasi untuk kalian yang mau
jalan-jalan di Singapura beberapa hari dengan menggunakan MRT, kalian bisa
membeli Singapore Tourist Pass (STP) atau EZ-link card ini di stasiun-stasiun
MRT di Singapura. STP atau EZ-link card ini sama dengan e-money di Indonesia. Kedua
kartu ini bisa digunakan untuk menaiki MRT dan bus selama di Singapura. Cara penggunaannya
tinggal di-tap ke mesin sebelum kita memasuki stasiun dan memasuki bus.
Selanjutnya, berbekal dengan peta
yang kami minta di loket MRT Changi dan googling (internet memudahkan
perjalananmu), gue dan C segera menuju hostel yang terletak di kawasan
Lavender. Nama hostel ini adalah Meadows Hostel yang terletak di 7A Hamilton
Road. Kami menaiki MRT dari Changi pada jam 9.44 dan turun di stasiun MRT Tanah
Merah. Dari stasiun MRT Tanah Merah kami melanjutkan perjalanan menggunakan
rute MRT ke arah Joo Koon (line hijau) dan turun di stasiun MRT Lavender.
Perjalanan menggunakan MRT di Singapura ini tergolong cepat, waktu menunggu
MRT-nya pun tidak begitu lama dan sesuai dengan informasi.
Sesampainya di stasiun Lavender,
gue dan C yang sebelumnya tidak tahu menahu tentang kota ini mencoba berjalan
keluar stasiun dalam keadaan lelah, haus dan lapar. Di sekitar stasiun terlihat
beberapa toko makanan dan MCD yang buka 24 jam. Sayangnya, setelah melihat
poster Burger King seharga 5 SGD, kami mengurungkan diri untuk membeli makanan
pada malam itu, karena gue dan C adalah backpacker yang hemat wkkwkk.
Awalnya gue dan C berjalan keluar
stasiun MRT Lavender dan berjalan kearah kanan stasiun (atas petunjuk dari gue
yang memang kalau lagi cape dan malam udah gak konsen kalau baca peta). Tapi
ternyata jalan yang kita lewati semakin menjauh dari posisi hostel yang
sebenarnya berjarak kurang lebih 400 meter dari stasiun. Gue dan C memutuskan
untuk bertanya kepada orang yang lewat dijalan dan sebenarnya orang yang kami
tanyapun kurang tau, dia hanya mengarahkan sesuai dengan peta yang kami tunjukan
(waktu itu arahan dari aplikasi Waze, kami harus berjalan ke arah Sultan Road). Menyadari
hal tersebut, gue dan C memilih berbalik arah dan berjalan menuju stasiun
kembali, memilih jalan kearah kiri menuju Horne Road sesuai dengan yang google
map arahkan. Letak stasiun MRT Lavender ini ternyata berada sangat dekat dengan
V Hotel Lavender. Belakangan setelah satu malam disana, gue dan C sudah mulai
ngeh bahwa dari hotel ini tinggal turun lift, sudah bisa sampai ke dalam
stasiun MRT Lavender (tanpa harus jalan menuju eskalator). Disepanjang Horne
Road, kami menjumpai bangunan-bangunan seperti pertokoan dan tempat makan
seperti di kawasan Pasar Festival atau Setiabudi One di Jakarta, ya lebih gelap dikit lah ya, lebih sepi karena suda malam juga mungkin. Ini subjektif menurut gue doang sih. Disana terdapat
beberapa restoran cepat saji dan minimart seperti 7 eleven, toko buah,
perkantoran, florist, cafe, stadium, dan tempat parkir mobil yang luas banget
terdiri dari beberapa tingkat. Gue dan C yang kehausan memustuskan untuk
melipir ke 7 eleven untuk membeli air mineral dan beberapa cemilan. Oh iya
oknum C juga membeli sikat gigi seharga 3 SGD yang menurut kami itu adalah
sebuah pemborosan wkkwkk.
Bagian depan Meadows Hostel. Foto ini diambil ketika siang hari. |
Bagian depan resepsionis Meadows Hostel. |
Hiasan yang terletak dibagian dinding, dekat resepsionis. |
Beberapa foto instax pengujung yang pernah menginap di Meadows hostel, ditempel sebagai hiasan dinding hostel. |
Bersambung.
Meadows Hostel Singapore
Alamat: 7 Hamilton Rd, Singapore 209178
Telp: +65 6298 1323
Tarif: lihat Traveloka, Agoda, Pegipegi, Tripadvisor, Booking.com dan website-website sejenisnya.
Snapshoted by Dina H.
Fujifilm XA-1
Fujifilm X-70
Meadows Hostel Singapore
Alamat: 7 Hamilton Rd, Singapore 209178
Telp: +65 6298 1323
Tarif: lihat Traveloka, Agoda, Pegipegi, Tripadvisor, Booking.com dan website-website sejenisnya.
Snapshoted by Dina H.
Fujifilm XA-1
Fujifilm X-70
No comments:
Post a Comment