Jumat, 14 Juli 2017, gue dan
Oknum C memulai perjalanan pertama kami mengexplore
negri Singapura. Destinasi yang kami pilih adalah Universal Studio. Sebelumnya
gue dan C telah membeli e-ticket
Universal Studio Singapore (USS) ini melalui traveloka. Semula rencana kami di
hari pertama ini adalah sarapan dan berfoto disepanjang jalan yang akan kami
lewati lalu kemudian mulai berangkat ke Universal Studio pada jam 9 pagi, tapi
ternyata pagi itu turun hujan. Gue dan C memutuskan untuk menunggu hujan reda
dan sarapan di hostel saja. Pada jam 10 kami baru bisa pergi meninggalkan
hostel dan berjalan menuju stasiun MRT Lavender. Sebelum masuk, kami memutuskan
untuk melakukan top-up EZ-link card
kami dengan harapan sakali top-up itu
dapat kami manfaatkan selama berjalan-jalan di Singapura (gak perlu top-up lagi, biar sekalian diisi
saldonya yang banyak). Minimum top-up EZ-link card ini adalah 10 SGD. Kemudian kami menaiki MRT
(line hijau) dan turun untuk transit di
stasiun MRT Outram Park, dari stasiun Outram Park kami melanjutkan perjalanan
ke stasiun MRT Harbourfrount (line ungu). Sampai di stasiun MRT Harbourfrount,
kami berjalan menuju Vivoo City Mall dan menaiki eskalator ke lantai 3. Dari
lantai 3 ini, kami langsung menaiki Sentosa Express di Sentosa Station yang
akan mengantarkan kami ke Universal Studio Singapore. Bagi kalian yang memilik
EZ-link card, bisa langsung menge-tap kartu ini tanpa harus membeli tiket
khusus lagi untuk menaiki Sentosa Express. Bagi kalian yang tidak memiliki
EZ-link card, misalnya kalian yang menggunakan STP, maka kalian harus membeli
tiket Sentosa Express ini seharga 4 SGD di mesin yang tersedia. Rute Sentosa
Express dari Vivoo City adalah Waterfrount Station-Imbiah Station-Beach Station
dan kembali lagi.
Karena gue dan C ingin ke
Universal Studio, maka kami harus turun di Waterfrount Station. Sesampainya
disana, kami langsung turun menggunakan eskalator dan berjalan menuju arah
masuk Universal Studio. Kami tidak harus mengantri panjang untuk membeli tiket
masuk lagi karena sudah mempunyai e-ticket. Cukup menujukan e-ticket yang ada di smartphone kami, scan barcode, dan voila! Welcome to Universal Studio Singapore!
Saat pertama memasuki kawasan
Universal Studio, terlihat icon khas Universal Studio, yaitu bola dunia yang
berputar bertuliskan Universal Studio yang ramai dijadikan tempat untuk berofto
bagi para pengunjung. Universal Studio ini sama seperti Dufan di Indonesia,
intinya sih tempat bermain dan bersenang-senang, hanya saja disini lebih banyak
dan lebih seru permainannya. Universal Studio ini terbagi menjadi beberapa
zona, yaitu Hollywood, New York, Sci-Fi City, Ancient Egypt, Lost World, Far
Far Away, dan Madagaskar. Tujuan utama gue kesini sih sebenarnya karena ingin
berfoto dengan Minion, jadilah gue dan C langsung melangkah ke zona Hollywood.
Ketemu patung minion, gue dan C langsung foto-foto. Setelah foto-foto, gue dan
C masuk ke area Sesame Street, awalnya kami mau nonton pertunjukannya, tapi
karena antrinya panjang dan lama (dalam bayangan kami sih kayak nonton rumah
boneka) jadilah pas setengah antrian kami memutuskan untuk keluar. Di area
Sesame Street ini kami pun berfoto dan difoto oleh jasa foto yang ada di USS.
Namanya juga lagi kegirangan yah, kami berdua mau aja difoto, terus ternyata
setelah difoto kami diminta untuk membeli hasil foto yang akan dicetak (kalo
kami mau beli). Satu foto yang dicetak itu harganya 25 SGD. Gue dan C
memutuskan untuk tidak membelinya pagi itu, masa iya pagi-pagi baru sampai udah
kecolongan 25 SGD, secara kita backpacker hemat, ingat uang segitu bisa untuk
membeli makan siang kami atau untuk membeli tempat popcorn Minion keinginan gue
yang seharga 35 SGD.
Next, gue dan C melanjutkan perjalan kami zona Sci-Fi City, sebelum
masuk wahana permainan, kami masuk ke toko souvenir yang bertemakan Tranformer,
disana banyak banget barang-barang lucu yang semuanya Transformer. Gue dan C
sih sebenarnya suka dan pengen beli, tapi mengingat kami backpacker hemat, kami kembali mengurungkan niat untuk membelinya
wkkwkk. Di zona ini sebenarnya banyak banget wahana menarik, rollercoaster, dan
lain-lain. Gue sebenarnya sangat ingin menaikin rollercoaster tersebut, hanya
saja kalau cuman sendiri gue juga takut, kalo berdua kan ada temannya wkkwkk.
Tapi berhubung oknum C tidak berani wkkwkkk kami melanjutkan perjalanan ke zona
Ancient Egypt. Disini seharusnya kami nonton pertunjukan Mummy, tapi entah
kenapa kami melewatkannya. Kami terus berjalan tanpa memasuki wahana apapun.
Selanjutnya kami memasuki zona Lost World yang akrab banget sama Jurassic Park,
disinipun kami hanya bermain di air mancur. Lalu, once upon a time, kami memasuki zona Far Far Away. Nah, disini baru
oknum C semangat buat masuk ke wahananya. Gue dan C ikut antri dan berpikir
bahwa kami akan menonton pertunjukan tentang God Fairy Mother. Ternyata kami
memasuki pertunjukan 3D sambil menonton film Shark sekitar 15-20 menit. Setelah
pertunjukan 3D tersebut selesai kami keluar dan menuju tempat souvenir
bertemakan Fairy.
Beberapa saat berkeliling di toko
souvenir tersebut, sekitar jam 12 siang ketika gue dan C mau keluar ternyata
turun hujan yang sangat deras, gue dan C memutukan untuk berteduh di dalam
saja. Saat itu, banyak pengunjung yang tetap melanjutkan permainan dan membeli
jas hujan. Semula gue dan C bermaksud untuk membeli jas hujan tersebut, tapi
setelah bertanya berapa harganya, lagi-lagi gue dan C mengurungkan niat untuk
membeli jas hujan tipis transparan bertuiskan USS seharga 5 SGD yang kami
anggap lumayan seharga paket Burger King (ingat poster iklan Burger King di stasiun).
Sewaktu berteduh, lapar dan haus mulai muncul karena waktu memang sudah cukup
siang, tapi hujan belum juga reda. Akhirnya dengan berat kami memutuskan untuk
membeli jas hujan seharga Burger King yang bisa mengisi perut kami ketika makan
siang (maksudnya sih pengen dipakai buat makan uangnya). Daripada kami hanya
diam disatu tempat, sayang waktu yang sudah terbuang. Kami memakai jas hujan
tersebut dan berjalan disekitaran zona Madagaskar. Disana kami hanya berfoto
menggunakan jas hujan kemudian menaiki komedi putar.
Lalu hujan mulai reda, kami
berjalan menuju zona New York. Kemudian kami melihat Marylyn’s, booth yang menjual paha ayam turki yang
ukurannya terkenal besar. Semula kami ingin patungan membelinya, tapi gak jadi
lagi karena setelah kami lihat ukurannya tidak terlalu besar (untuk dua orang
mungkin ukurannya jadi terasa kecil) wkkwkk. Sekitar jam 13.30 kami memasuki satu
persatu toko souvenir, mulai dari toko souvenir Minion, lalu Sesame Street,
disini gue membeli satu souvenir sebagai kenang-kenangan. Next time gue mau beli lagi yang lain kalo jalan ke USS. Lalu gue
dan C kembali memutuskan untuk berfoto didepan toko Sesame Street. Saat berfoto
disini tiba-tiba kami kembali difoto oleh petugas jasa foto yang jaga. Padahal
maksud kami awalnya cuman minta tolong untuk difotoin aja. Waktu difotoin mah
dia oke-oke aja, bilang foto kami bagus dan pujian-pujian lain, terus penjaga
lain yang bertugas mencetak foto, tiba-tiba sudah menyodorkan hasil foto yang
telah dicetak sebanyak satu lembar. Shock
menyadari hal itu, gue dan C bingung itu foto mau dibeli apa enggak. Akhirnya
dengan “ keledai”nya gue membeli foto tersebut dengan iming-iming gue dan C
bakalan dapat softcopy dari semua
foto-foto kami. Selembar foto seharga 25 SGD yang kalau gue tambah 10 SGD bisa
dapat tempat popcorn Minion keinginan gue L
nyuhuhu. Setelah membayar kami pikir kami benar-benar mendapatkan softcopy semua foto yang ada di komputer
itu, tapi ternyata softcopy yang
dimaksud adalah bukan data yang ada ditransfer ke gadget gue, melainkan gue
harus foto ulang tuh foto dari layar komputer menggunakan smartphone atau kamera gue. Itu yang disebut softcopy oleh Mba-Mba
penjaganya. What?
Oke setelah melakukan kekonyolan
dengan membeli selembar foto di Sesame Street itu, gue dan C mencoba masuk
wahana Transformer yang antriannya hampir sejam. Setelah antri hampir sejam
akhirnya kami menaiki permainan 3D selama kurang lebih 20 menitan. Keluar dari
wahan transformer itu, gue dan C bergegas untuk pulang mengingat jadwal kami
selanjutnya adalah menuju pameran di National Gallery Singapore pada jam 5.
Selama di USS lalu, kami baru bertemu orang-orangan yang pakai kostum Minion
dan Sesame Street ketika sore. Alhasil kami tidak sempat berfoto dengan semua
tokoh yang kami mau, kami hanya sempat mengantri berfoto dengan Minion. KeYag
jadi pertanyaan gue dan C saat itu adalah kenapa mereka munculnya disaat sore
ketika kami mau pulang sih? L
Ya sudah, mungkin lain kali kalau kesini kami bisa menghabiskan waktu
benar-benar lebih lama dan seharian di USS. Lalu, belum afdol kalo ke USS tapi
belum foto di iconic bola dunianya, akhirnya kami memutuskan untk berfoto
sebentar disana sebelum keluar dari USS.
Ke USS, banyak banget yang
nawarin foto dan bilangnya free,
dengan polosnya gue dan C mau aja tiap ada yang ngajakin kami berfoto. Sama
halnya waktu keluar dari USS, gue dan C diajak foto lagi sama petugas yang jaga
booth Sentosa Isand (kalau gak salah, yang letaknya ada ddepan toko-toko
souvenir Sentosa). Pas mau difoto bilangnya free, pas udah dicetak eh ternyata
harus bayar wkkwkk. Gak mau mengulang kejadian waktu di dalam USS, kami
memutuskan untuk pergi dan tidak membli foto tersebut. Alhamdulillah, uang kami
terselamatkan dari barang yang bukan prioritas kami wkkwkk.
Gue dan C lalu menaiki eskalator
keatas menuju stasiun Sentota di Vivoo Cty Mall lagi. Sesampainya di Vivoo City
Mall itu sudah sekitar jam 4.30, gue lalu bertanya ke oknum C, kita mau makan
atau langsung ke National Gallery? Oknum C menjawab, “makan dulu aja, masih
sempat kan? Dekat kan?”. Menyadari C santai-santai aja gue coba ikut-ikutan
santai meskipun awalnya cemas, takut terlambat dan gak boleh masuk lagi kalau
telat dari jam 5 ke National Gallery-nya. Kami lalu menuju MCD terdekat untuk
membeli makan siang. Baru duduk dan ngobrol sebentar, C mulai bertanya, emang
berapa menit lagi?” Gue jawab, 15 menit lagi C.” Sontak C langsung kaget dan
melihat jam yang ada di smartphonenya.
“Astaga, kenapa lo gak bilang daritadi?” ungkap C ke gue. Dengan perasaan
kosong gue jawab, “Gue pikir lo udah tau daritadi, makanya gue tanya ini kita masih
sempat gak? Karena lo santai-santai aja, jadinya gue ikutan santai nyehehe.” Gue
langsung nyengir.
Ternyata sedari tadi itu oknum C
salah lihat jam, yang dia lihat adalah jam tangannya yang notabene-nya satu jam lebih lambat dari waktu di Singapura. Tanpa
pikir lama lagi, gue dan C lagsung bergegas meninggalkan MCD, berjalan cepat
disepanjang jalan stasiun MRT sambil sesekali minum atau nyemilin makanan yang
kami beli tadi.
Perjalanan menuju National Galery
Singapore kami tempuh menggunakan MRT selama beberapa menit. Kami naik dari
stasiun MRT Harbourfrount menuju stasiun MRT Outram Park untuk transit dan
meneruskan perjalanan menaiki MRT dengan line hijau menuju stasiun MRT City
Hall. Sampai di stasiun MRT City Hall, kami bergegas keluar stasiun menuju exit
B dan mengambil jalan ke arah kiri, menelusuri jalan yang disebut Art Connector.
Disepanjang Art Connector ini terpajang karya-karya seni dari beberapa seniman
dan memandu kami kearah National Gallery Singapore. Letaknya ternyata tidak
jauh dari stasiun MRT City Hall, hanya berjalan sekitar 5-7 menit kami sudah
menjumpai bangunan kuno ini. Kami langsung masuk dan menuju lokasi pameran.
Sebelumnya, gue dan C telah membeli tiket pameran di National Gallery Singapore
ini secara online melalui website
mereka di www.nationalgallery.sg.
Dari website tersebut kita bisa
memilih untuk membeli tiket apa yang inginkan. Waktu itu gue dan C membeli
tiket untuk tipe All Access Pass seharga 30 SGD untuk non Singaporeans. All Access
Pass ini merupakan tiket yang bisa digunakan untuk semua pameran, saat itu ada
pameran umum dan pameran spesial dari seniman Yayoi Kusama: Life is the Heart
of a Rainbow.
Special Exibition by Yayoi Kusama: Life is the Heart of a Rainbow |
Tiket all exibition National Gallery Singapore. |
Setelah mengantri beberapa menit
di bagian tiket, alhamdulillah gue dan C masih bisa masuk, meskipun waktu sudah
lewat dari jam 5 sore. Kamipun langsung memasuki pameran spesial dari Yayoi
Kusama. Saat ini pameran spesial ini merupakan pameran yang ramai dikunjungi
karena karya-karya seni Yayoi Kusama yang menarik dan sangat instagramable. Banyak banget pengguna
instagram yang memposting foto-foto
mereka ketika berkunjung ke pameran ini. Bagi kalian yang belum tahu siapa itu
Yayoi Kusama mungkin bisa googling sendiri tentang profilnya melalui internet.
Pameran spesial ini berlangsung selama tanggal 9 Juni 2017 – 3 September 2017
di National Gallery Singapore. Selain ke pameran spesial, gue dan C juga
menyempatkan waktu kami untuk melihat pameran umum Innaugural Children’s
Biennale.
Salah satu karya seniman Yayoi Kusama dengan tema "The Spirits Of The Pumpkins Descended Into The Heavens". |
Pumpkins by Yayoi Kusama. |
Mirrors and Infinity by Yayoi Kusama. |
I Want To Love On The Festival Night by Yayoi Kusama. |
Love Forever by Yayoi Kusama. |
With All My Love for the Tulips, I Pray Forever by Yayoi Kusama. |
The Sun Wants to Go on a Journey by Yayoi Kusama. |
Homogenizing and Transforming World di Gallery Children's Biennale. |
Bersambung.
Universal Studio Singapore
Alamat : 8 Sentosa Gateway, Singapura 098269
Jam Buka : Minggu - Sabtu 10 am - 8 pm
Jam Buka : Senin - Kamis 10 am - 7 pm, Junat - Sabtu 10 am - 10 pm
Pictures snapshoted by Dina H.
Fujifilm X-A1
Fujifilm X-70
Universal Studio Singapore
Alamat : 8 Sentosa Gateway, Singapura 098269
Jam Buka : Minggu - Sabtu 10 am - 8 pm
Telepon : +65 6577 8888
National Gallery Singapore
Alamat : Saint Andrew's Road, #01–01, Singapura 178957Jam Buka : Senin - Kamis 10 am - 7 pm, Junat - Sabtu 10 am - 10 pm
Telepon : +65 6271 7000
Pictures snapshoted by Dina H.
Fujifilm X-A1
Fujifilm X-70
No comments:
Post a Comment